Habiskan Saja Gajimu! Eh??

           Ketika mendengar kalimat perintah habiskan saja gajimu, pasti akan timbul tanda tanya, maksudnya apa ya? Kok disuruh habiskan gaji? Apakah disuruh untuk berfoya-foya atau hedon ala anak kuliah yang selesai UAS hehe. Bukannya harus disisihkan untuk ditabung, bukannya kita tidak boleh boros? Pertanyaan-pertanyaan tersebut juga saya alami ketika melihat judul bacaan tersebut, sesuai dengan cover bukunya dengan tanduk ala setan, perintah habiskan saja gajimu seperti datang dari hasutan setan bukannya malaikat. Eitss.. tapi memang semboyan don’t judge a book by its cover berlaku di kasus ini. Argumen penulis untuk buku ini sebenarnya sangat sesuai dengan kondisi masyarakat pada umumnya yang lebih suka menghabiskan daripada menyisihkan. Mungkin hanya beberapa dari kita yang bisa menahan diri dan akhirnya menyisihkan uang kita untuk ditabung atau amal sosial. Tapi, banyak dari kita yang pada awalnya saat mendapat uang saat gajian kemudian berencana akan ditabung sekian, lalu disedahkan sekian tapi pada akhirnya uang kita sudah habis duluan entah lari kemana. Nah, jadi memang menurut si penulis, secara “psikologis” (ini kesimpulan saya sendiri sih) manusia itu lebih suka menghabiskan dibanding menyisakan.

   Melalui buku ini kemudian kita semacam diarahkan untuk menghabiskan di jalan yang benar. Intinya di awal kita harus habiskan untuk misalnya membayar utang (kalau punya utang yaa), bayar sedekah, langsung tabung di bank. Biasanya sisanya akan sedikit tuh, terus makan dan jajan gimana? Nah, justru ketika memang kita tahu sisa uang kita sebenarnya alias tau kondisi keuangan kita sesunggunya, maka kita akan irit-irit dalam berbelanja. Ohh, kayaknya susah ya? Enggak kok, dalam buku ini nanti kita diajarkan cara-caranya, ada salah satu bab yang membahas“Golden Rules”, lalu juga cara membuat cash flow ala orang kaya, penasaran kan? Langsung baca aja yaa. Pada akhirnya buku yang ditulis Ahmad Gozali ini telah mengubah mindset saya untuk mengelola keuangan, agar tidak kehabisan di akhir bulan atau istilahnya “tidak tutup lubang, gali lubang”. Selamat dan semangat membaca!

Leave a comment